KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Allah S.W.T , yang
memberikan kita nikmat sehat dan kesempatan sehingga kita bisa bertemu dan
melaksanakan aktivitas sebagaimana mestinya.
Selawat salam tak lupa kita ucapkan
kepada Nabi Muhammad SAW, yang membimbing kita ke jalan petunjuk dan
keselamatan yang benar yakni agama islam, keluarga serta
sahabat-sahabatnya, hingga hari ahir.
Dalam kesempatan kali ini penyusun
mendapat tema tentang “Pengelolaan Informasi
Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran” dalam menyajikannya tentu sangat penting
sekali, agar kita semua memahami informasi perkembangan kurikulum kita sampai
saat ini dan bagaimana mengelolannya.
Terimakasih yang sedalam-dalamnya
penyusun sampaikan kepada Dr. Hj. Suti’ah, M.Pd, yang telah mengajari,
membimbing dan memotivasi penyusun, sehingga semakin semangat dalam belajar dan
menuntut ilmu. Semoga diberi umur yang panjang, sealu diberi kesehatan dan
kesempatan, sehingga dalam peroses belajar mengajar lancar, Amiin Yaa Rabbal
Alamiin.
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................................................ 1
Daftar Isi........................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................
3
B. Rumusan Masalah................................................................................ 4
C. Tujuan Pembahasan............................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengelolaan Kurikulum....................................................
B. Ruang Lingkup Pengelolaan Kurikulum...........................................
1. Perencanaan kurikulum..................................................................
2. Pelaksanaan kurikulum..................................................................
3. Penilaian kurikulum ......................................................................
4. Perbaikan kurikulum
C. Prinsip, Fungsi, Sifat, dan Peran Pengelolaan
Kurikulum...............
D. Sistem Manajemen Pengelolaan Kurikulum......................................
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN..................................................................................
DAFTAR RUJUKAN...................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pengelolaan manajemen
kurikulum dan pembelajaran adalah suatu hal yang mutlak dilakukan di dalam
dunia pendidikan. Pengelolaan atau Manajemen adalah suatu proses atau kerangka
kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke
arah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.[1] Maka
diperlukan adanya pengelolaan, penataan, dan pengaturan ataupun kegiatan yang
sejenis yang masih berkaitan dengan lembaga pendidikan guna mengembangkan
sumber daya manusia agar dapat memenuhi tujuan pendidikan tersebut seoptimal
mungkin.
Pengelolaan Manajemen kurikulum adalah sebuah
bentuk usaha atau upaya bersama untuk memperlancar pencapaian tujuan pengajaran
khususnya usaha meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar. Dalam manajemen
dikenal adanya fungsi pengelolaan manajemen kurikulum sebagai planing,
organizing, actuating, dan controling, Keempat fungsi ini bisa di terapkan
baik dalam manajemen pendidikan maupun lainnya.[2]
Sedangkan informasi
manajemen yaitu metode yang formal yang menyediakan bagi pihak manajemen sebuah
informasi yang tepat waktu, dapat di percaya untuk proses pengambilan keputusan
bagi perencanaan, pengorganisasian, pegawasan dan fungsi oprasi sebuah
organisai yang lebih efektif.[3] Jika
dikaitkan dengan kurikulum berarti peroses ke arah yang lebih baik dalam
pengelolaan dan penilaian kurikulum itu sendiri.
Manajemen kurikulum
diartikan sebagai suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif,
komprehensif, sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum.
Jadi dalam proses pengorganisasian ini akan berhubungan erat dengan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan. Maka dalam
penerapan pelaksanaan kurikulum, seorang yang mengelola lembaga pendidikan
harus menguasai ilmu manajemen, baik untuk mengurus pendidikan ataupun
kurikulumnya.
Pengelolaan kurikulum
merupakan suatu pola pemberdayaan tenaga pendidikan dan sumberdaya pendidikan
lainnya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kurikulum itu sendiri hal yang
sangat menetutukan kebehasilan kegiatan belajar mengajar secara maksimal,
sehingga perlu adanya pengelolaan yang meliputi: kegiatan perencaan, kegiatan
pelaksanaan dan, kegiatan penilaian. Sesuai dengan kegiatan pengelolaan
kurikulum tersebut, penyajiaanya akan diurutkan mulai dari perencaan. Pengelolaan kurikulum berkaitan dengan pengelolaan
pengalaman belajar yang membutuhkan stretegi tertentu sehingga menghasilkan
produktifitas belajar bagi siswa. Dengan demikian, kami ingin memberikan pemaparan dalam suatu pengelolaan
kurikulum.
Berdasarkan hal
tersebut, makalah ini ditulis untuk membantu mempersiapkan pengelolaan
manajemen dan pembelajaran sekolah yang bermutu terutama berkenaan dengan
pengelolaan, manajemen, fungsi, peran dan komponen-komponen pengelolaan
kurikulum dan pembelajaraan yang mendukung peroses pengelolaan informasi manajemen kurikulum yang akan dilaksanakan
pada tingkat satuan pendidikan di sekolah, baik itu dilakukan oleh para guru,
kepala sekolah, komite sekolah, dan pihak pihak yang terkait dengan
mengembangkan kurikulum.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi pengelolaan informasi manajemen kurikulum dan pembelajaran ?
2. Apajasakah ruang lingkup dari pengelolaan kurikulum dan pembelajaran ?
3. Apa saja prinsip, fungsi, peran dan komponen pengelolaan kurikulum dan
pembelajaran ?
4. Bagaimana sistem dan hubungan kurikulum dengan pembelajaran ?
C. Tujuan Pembahasan
Dalam menyusun makalah ini kami coba memecahkan apa
yang jadi rumusan masalah pada makalah ini yang diantaranya sebagai berikut:
1. Memberikan pengertian pengelolaan, informasi, sistem manajemen kurikulum
dan pembelajaran, serta
2. Memberikan pemamhaman tentang ruang lingkup pengeloaan kurikulum dan
pembelajaran
3. Memehami prinsip, fungsi, peran dan komponen kurikulum dan pembelajaran.
4. Mengetahui sistem dan hubungan kurikulum dan pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengelolaaan Kurikulum
Pengelolaan itu berakar dari kata “kelola” dan
istilah lainnya yaitu “manajemen” yang artinya ketatalaksanaan, tata pimpinan.[4]
Menurut Bahri dan Zain (1996) bahwa pengelolaan itu
adalah pengadministrasian,
pengaturan atau penataan suatu kegiatan.[5]
Menurut wardoyo, Pengelolaan diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan
atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian
kerja dalam mencapai tu juan tertentu.
Definisi pengelolaan oleh para ahli terdapat perbedaan-perbedaan hal ini
disebabkan karena para ahli meninjau pengelolaan dari segi fungsi, benda,
kelembagaan dan yang meninjau pengelolaan sebagai suatu kesatuan. Namun jika
dipelajari pada prinsipnya definisi-definisi tersebut mengandung pengertian dan
tujuan yang sama.
Jadi definisi bahwa pengelolaan yang berkaitan dengan manajemen adalah
suatu rangkaian kegiatan yang berintikan perencanaan, pengorganisasian
pergerakan dan pengawasan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Pengelolaan Kurikulum
adalah peroses ketatalaksanaan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.[6]
Tujuan tertentu ini
meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan,
kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.
Menurut sudiarja
Pengelolaan Kurikulum bertujuan untuk mengajar, memanusiakan dan mengarahkan
anak didik agar mencapai akhir yang sempurna.[7]
Manajemen kurikulum
diartikan sebagai suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif,
komprehensif, sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum.[8] Sedangkan
bila di kaitkan dengan Pengelolaan
kurikulum berarti berkaitan
erat dengan
pengelolaan informasi pengalaman
belajar yang membutuhkan stretegi tertentu sehingga menghasilkan produktifitas
belajar bagi siswa. Dengan demikian, pengelolaan kurikulum adalah upaya atau usaha
mengoktimalkan pengalaman-pengalaman belajar siswa yang di tata secara
produktif.
Jadi dari beberapa
uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa, pengelolaaan informasi
manajemen kurikulum dan pembelajaran adalah peroses usaha bersama dalam
memanfaatkan komponen-komponen pendidikan untuk melaksanakan kegiatan peroses
pembelajaran, serta menitik beratkan kepada peningkatan kualitas pembelajaran
agar tercapainya tujuan pendidikan.
B. Ruang Lingkup
Pengelolaan Kurikulum
Ruang
lingkup pengelolaan kurikulum meliputi 4 (empat) macem yaitu:
1.
Perencanaan kurikulum
Perencanaan kurikulum adalah perencanaan kesempatan-kesempatan belajar yang
bertujuan untuk membina peserta didik kearah perubahan tingkah laku yang
diinginkan. Perencanaan merupakan proses seseorang dalam menentukan arah, dan
menentukan keputusan untuk diwujudkan dalam bentuk kegiatn atau tindakan yang
berorientasi pada masa depan.[9]
Dalam
perencanaan kurikulum terdiri dari:
a. Isi
kurikulum
Dalam pengeloaan kurikulum tentu pesan dan tujuannya harus direncanakan terlebih
dahulu sebelum dikelola, diantara isi kurikulum itu adalah sebagai berikut:
1) Kurikulum
harus terdiri atas berbagai mata pelajaran yang urutannya harus disusun secara
logis dan terperinci.
2) Kurikulum
harus mencakup seperangkat masalah-masalah yang berkaitan dengan masalah
kehidupan yang selalu muncul.
3) Kurikulum
mencakup masalah-masalah kehidupan anak-anak sehai-hari yang berbeda-beda pada
tiap kelompok umur.
b. Bahan
Pelajaran
Bahan pelajaran
mencakup tiga hal yakni:
1) Urutan
pelajaran ditentukan menurut jalan pikiran yang terkandung dalam mata pelajaran
yang harus diberikan.
2) Urutan
pelajaran dimulai dari satuan mata pelajaran yang paling mudah dan
berangsur-angsur menuju pelajaran yang sukar.
3) Urutan
pelajara dtentukan oleh cara-cara yang paling baik dalam mengajarkan tiap mata
pelajaran yang dapat ditemukan dengan jalan melakukan metode ilmiah.
c. Perencanaan
kurikulum dilakukan ditingkat pusat, daerah, maupun sekolah.
1) Perencanaan Kurikulum di Tingkat Pusat dan Daerah.
a)
Perencanaan kurikulum ditingkat pusat meliputi.
Tujuan pendidikan, bahan materi yang dikeluarkan dalam bentuk buku GBPP,
pedoman-pedoman sebagai pelengkap buku GBPP, struktur program.
b)
Perencanaan kurikulum ditingkat propinsi meliputi
kalender akademik, petunjuk pelaksanaan, bimbingan dan penyuluhan, dan petunjuk
pelaksanaan penilaian.
c)
Perencanaan kurikulum di sekolah antara lain
penyusunan kalender pendidikan, penyusunan jadwal pelajaran, pembagian tugas
mengajar, penempatan murid di kelas.
d)
Hal-hal yang direncanakan guru sehubungan
administrasi kurikulum adalah penyusunan program pengajaran, penyusunan satuan
pelajaran, dan perencanaan penilaian hasil belajar.[11]
d. Perencanaan
Kurikulum Tingkat Sekolah.
Pelaksanaan
kurikulum dalam tingkat sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab untuk
melaksanakan kurikulum dilingkungan sekolah yang dipimpinnya. Kewajiban kepala
sekolah antara lain menyusun rencana tahunan, menyusun jadwal pelaksanaan
kegiatan, memimpin rapat dan membawa notula rapat, membuat statistik dan
menyusun laporan-laporan.
e. Perencanaan
Kurikulum Tingkat Kelas
Pada
pelaksanaan ini yang berperan besar adalah guru yang meliputi jenis kegiatan
administrasi yaitu:
1) Kegiatan
dalam bidang proses belajar mengajar, tugas guru terdiri dari
a) Menyusun
rencana pelaksanaan program
b) Menyusun
jadwal pelaksanaan kegiatan dan jadwal pelajaran
c) Pengisian
daftar penilaian kemajuan belajar dan perkembangan siswa.
d) Pengisian
buku laporan pribadi siswa.
2) Kegiatan
ekstra kurikuler adalah kegiatan pendidikan diluar ketentuan kurikulum yang
berlaku, besifat pedagogis dan menunjang pendidikan dalam rangka menunjang
ketercapaian sekolah.
3) Pembimbing
dalam kegiatan belajar, tujuan utama pembimbingan yang diberikan guru adalah
untuk mengembangkan semua kemampuan siswa agar siswa berhasil mengembangkan
hidupnya. Bimbingan seorang guru berupa bantuan untuk menyelesaikan masalah
peserta didik sehingga peserta didik dapat menyelesaikan masalahnya sendiri dan
mampu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya.
f. Prinsip-prinsip perencanaan kurikulum:
1) Perencanaan
krikulum berkenaan dengan pengalaman-pengalaman para siswa.
2) Perencanaan
kurikulum dibuat berdasarkan berbagai keputusan tentang konten dan proses.
3) Perencanaan
kurikulum mengandung keputusan-keputusan tentang berbagai isu yang aktual.
4) Perencanaan
kurikulum melibatkan banyak kelompok.
5) Perencanaan
kurikulum dilaksanakan pada berbagai tingkatan.
6) Perencanaan
kurikulum adalah sebuah proses yang berkelanjutan.
g. Sifat Perencanaan Kurikulum:
Sifat-sifat perencanaan
kurkulum setidaknya ada delapan sebagaimana yang telah disebutkan oleh oemar
hamalik sebagai berikut:
1) Bersifat komprehensif artinya kurikulum tersebut mempunyai arti yang luas
dan menyelurah, bukan sebatas pada jadwal pelajaran saja.
2) Integratif artinya satu kesatuan yang utuh.
3) Realistik artinya terlihat jelas atau kurikulum disusun sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
4) Humanistik artinya kurikulum disusun untuk kepentingan kemanusian baik bagi
peserta didik maupun bagi masyarakat.
5) Futuralistik
artinya kurikulum sebagai pandangan yang mendorong pendidikan yang mengarah ke
masa depan.
6) Mengacu
pada pengembangan kompetensi sesuai dengan standar nasional.
7) Berderisifikasi.
8) Bersifat
desentralistik artinya kurikulum bersifat merata artinya kurikulum tidak hanya
disusun oleh pusat saja tapi juga pemerintah daerah hingga guru pun diberi
wewenang untuk menyusun kurikulum.
2. Pelaksanaan Kurikulum
Pelaksanaan
kurikulum adalah penerapan program kurikulum yang telah dikembangkan yang
kemudian diuji cobakan dengan pelaksanaan dan pengelolaan dengan
menyesuaikan terhadap situasi dilapangan.[12]
Dalam pelaksanaan kurikulum kita berangkat dari perinsip-perinsip
kurikulum.
a. Prinsip-prinsip
pelaksanaan kurikulum:
1) Perolehan
kesempatan yang sama
2) Berpusat
pada siswa atau peserta didik
3) Pendekatan
dan kemitraan
4) Kesatuan
dalam kebijakan dan keberagaman dalam pelaksanaan.
b. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pelaksanaan kurikulum:
1)
Kararakteristik kurikulum, yang mencakup ruang
lingkup bahan ajar, tujuan fungsi, sifat, dll.
2)
Strtegi pelaksanaan, strategi yang digunakan dalam
pelaksanaan kurikulum. Seperti diskusi profesi, seminar, penataran dan
lain-lain.
3)
Karakteristik penggunaan yang meliputi pengetahuan,
ketrampilan, serta nilai dan sikap guru terhadap kurikulum dalam pembelajaran.
3.
Penilaian Kurikulum
Penilaian
kurikulum adalah proses pembuatan pertimbangan berdasarkan seperangkat kriteria
yang disepakati dan dapat dipertanggungjawabkan untuk membuat keputusan
mengenai suatu kurikulum.
a. Prinsip-prinsip
penilaian kurikulum:
1) Tujuan
tertentu, artinya setiap program penilaian kurikulum terarah dalam mencapai
tujuan yang telah ditentukan secara jelas.
2) Bersifat
objektif, berpijak pada keadaan yang sebenarnya, bersuber dari data yang nyata
dan akurat.
3) Bersifat
komprehensif, mencakup semua dimensi atau aspek yang terdapat dalam ruang
lingkup kurikulum.
4) Kooperatif,
dan bertanggung jawab dalam perencanaan,.
5) Efesien
dalam penggunaaan waktu, biaya, tenaga dan peralatan yuang menjadi sarana
penunjang.
b. Penilaian
kurikulum memiliki tujuan sebagai berikut:
1) Secara
umum penilaian kurikulum bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai
pelaksanaan kurikulum di sekolah, dimana informasi ini akan bermanfaat sebagai
dasar pertimbangan bagi pengambil keputusan untuk memecahkan masalah yang
dihadapi dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah.
2) Secara
khusus penilaian kurikulum bertujuan untuk memperoleh jawaban dari kelengkapan
komponen kurikulum di sekolah, efektivitas pelaksanaan kurikulum, efektivitas
pelaksanaan sarana penunjang, tingkat pencapaian hasil belajar ditinjau dari
kesesuaian dengan tujuan, dan dampak pelaksanaan kurikulum baik positif atau
negatif.
c. Ruang
lingkup yang dikaji dalam penilaian kurikulum adalah:
1) Tersedianya
dan kelengkapan komponen kurikulum.
2) Pemahaman
buku kurikulum.
3) Pelaksanaan
kurikulum sekolah.
4) Pemanfaatan
sarana penunjang.[14]
Keempat penilain
kurikulum ini harus di penuhi agar semua yang diharapkan terujud secara efektif
dan efisien
4.
Perbaikan Kurikulum
Bagian keempat dari pengelolaan kurikulum adalah perbaikan,
perbaikan kurikulum suatu pendidikan itu tidak bisa bersifat selalu statis,
akan tetapi akan senantiasa berubah dan bersifat dinamis. Hal ini dikarenakan
kurikulum itu sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan yang menuntutnya
untuk melakukan penyesuaian supaya dapat memenuhi permintaan. Permintaan itu
baik dikarenakan adanya kebutuhan dari siswa dan kebutuhan masyarakat yang
selalu mengalami perkembangan dan pertumbuhan terus menerus.
Perbaikan kurikulum adalah upaya penyesuaian yang
dilakukan untuk meningkatkan koherensi, kesesuaian, kedayagunaan,
keterlaksanaan dan keberhasilan program kurikuler berdasarkan informasi yang di
perloleh melalui penilaian dan pengukuran.[15]
Perbaikan kurikulum intinya adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan
yang dapat disoroti dari dua aspek, proses, dan produk. Kriteria proses
menitikberatkan pada efisiensi pelaksanaan kurikulum dan sistem intruksional,
sedangkan kualitas produk melihat pada tujuan pendidikan yang hendak dicapai
dan output (kelulusan siswa).
Berkaitan dengan prosedur perbaikan, seluruh komponen sumber
daya manusiawi, seperti: administrator, pemilik sekolah, kepala sekolah,
guru-guru, siswa serta masyarakat mempuanyai sangat berperan besar. Tanggung
jawab masing-masing harus dirumuskan secara jelas. Selain itu aspek evaluasi
juga harus dikaji sejak awal perencanaan program perbaikan kurikulum. Dengan
evaluasi yang tepat dan data informasi yang akurat akan sangat diperlukan dalam
membuat keputusan kurikulum dan intruksional.
Chamberlain telah
merumuskan tindakan-tindakan yang dilakukan dalam perbaikan:
1. Mengidentfikasi masalah sebenarnya sebagai tuntutan untuk mengetahui
tujuan,
2. Mengumpulkan fakta atau informasi tambahan,
3. Mengajukan kemungkinan pemecahan dengan keputusan yang optimal dan
diharapkan,
4. Memilih pemecahan sebagai percobaan,
5. Merencanakan tindakan yang dikehendaki untuk melaksanakan penyelesaian,
6. Melakukan solusi percobaan,
7. Evaluasi.[16]
Perbaikan kurikulum yang dimaksud diatas hampir sama dengan pengembangan
kurikulum, tetapi tak selamanya perbaikan itu merupakan pengembangan.
C.
Prinsip, Fungsi, Sifat, dan Peran Pengelolaan Kurikulum.
1. Perinsip-perinsip pengelolaan kurikulum.
Prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan
manajemen kurikulum adalah sebagai berikut:
a. Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam pelaksanaan kurikulum harus
sangat diperhatikan. Output (peserta didik) harus menjadi pertimbangan agar
sesuai dengan rumusan tujuan pengelolaan kurikulum.
b. Demokratisasi, proses manajemen kurikulum harus berdasarkan asas demokrasi
yang menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik pada posisi yang
seharusnya agar dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan penuh
tanggung jawab.
c. Kooperatif, agar tujuan dari pelaksanaan kurikulum dapat tercapai dengan
maksimal, maka perlu adanya kerjasama yang positif dari berbagai pihak yang
terkait.
d. Efiktivitas dan efisiensi, rangkaian kegiatan kurikulum harus dapat
mencapai tujuan dengan pertimbangan efektif dan efisien, agar kegiatan
manajemen kurikulum dapat memberikan manfaat dengan meminimalkan sumber daya
tenaga, biaya, dan waktu.
e. Mengarahkan pada pencapaian visi, misi, dan tujuan yang sudah ditetapkan.[17]
2. Fungsi Pengelolaan Kurikulum.
Berkaitan dengan fungsi kurikulum, terdapat enam fungsi kurikulum, yaitu :
a.
Fungsi Penyesuaian
Fungsi penyesuaian
mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu
mengarahkan siswa agar memiliki sifat well adjusted yang mampu
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan
social. Lingkungan itu sendiri senantiasa mengalami perubahan dan bersifat
dinamis.Oleh karena itu, siswa pun harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan
diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya.
b.
Fungsi Integrasi
Fungsi integrasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan
harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh.Siswa pada dasarnya
merupakan anggota dan bagian integral dari masyarakat.Oleh karena itu, siswa
harus memiliki kepribadian yang dibutuhkan untuk dapat hidup dan berintegrasi
dengan masyarakatnya.
c.
Fungsi Diferensiasi
Fungsi diferensiasi
mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan
pelayanan terhadap perbedaan individu siswa.Setiap siswa memiliki perbedaan,
baik dari aspek fisik maupun psikis yang harus dihargai dan dilayani dengan
baik.
d.
Fungsi Persiapan
Fungsi persiapan
mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mempersiapkan
siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya.Selain itu,
kurikulum juga diharapkan dapat mempersiapkan siswa untuk dapat hidup dalam
masyarakat seandainya sesuatu hal, tidak dapat melanjutkan pendidikannya.
e.
Fungsi Pemilihan
Fungsi pemilihan
mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memilih program-program belajar yang sesuai
dengan kemampuan dan minatnya. Fungsi pemilihan ini sangat erat hubungannya
dengan fungsi diferensiasi, karena pengakuan atas adanya perbedaan individual
siswa berarti pula diberinya kesempatan bagi siswa tersebut untuk memilih apa
yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Untuk mewujudkan kedua fungsi
tersebut, kurikulum perlu disusun secara lebih luas dan bersifat fleksibel.
f.
Fungsi Diagnostik
Fungsi diagnostik
mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu membantu
dan mengarahkan siswa untuk dapat memahami dan menerima kekuatan (potensi) dan
kelemahan yang dimilikinya.Apabila siswa sudah mampu memahami kekuatan-kekuatan
dan kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya, maka diharapkan siswa dapat
mengembangkan sendiri kekuatan yang dimilikinya atau memperbaiki
kelemahan-kelemahannya.
3. Sifat Pengelolaan Kurikulum.
Diantara sifat-sifat pengeloaan kurikulum ada dua belas sifat diantaranya
sebagai berikut:
a. Bersifat strategis, karena merupakan instrumen yang sangat penting untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional
b. Bersifat komprehensif, yang mencakup keseluruhan aspek – aspek kehidupan
masyarakat
c. Bersifat intergratif, yang mengintergrasi rencana yang luas yang mencakup
pengembangan dimensi kualitas dan kuantitas
d. Bersifat realistik, berdasarkan kebutuhan nyata peserta didik dalam
kebutuhan masyarakat
e. Bersifat humanistik, menitik beratkan pada pengembangan sumber daya
manusia, baik kuantitatif maupun kualitatif
f. Bersifat futuralistik, mengacu jauh kedepan falam merencanakan masyarakat
yang maju
g. Bersifat desentralisasi, karena dikembangkan oleh daerah sesuai dengan
kondisi dan potensi daerah
h. Bersifat
objektif, berpijak pada keadaan yang sebenarnya, bersuber dari data yang nyata
dan akurat.
i. Bersifat
komprehensif, mencakup semua dimensi atau aspek yang terdapat dalam ruang
lingkup kurikulum.
j. Kooperatif,
dan bertanggung jawab dalam pengelolaannya.
k. Efesien
dalam penggunaaan waktu, biaya, tenaga dan peralatan yuang menjadi sarana
penunjang.
l. Berksinambungan.[18]
4. Peran Pengelolaan Kurikulum.
Dianntara pengelolaan kurikulum dalam peran pengelolaannya adalah sebagai
berikut:
a.
Peran Konsevatif
Peran Konservatif
Kurikulum adalah melestarikan berbagai nilai budaya sebagai warisan masa
lalu.Dokaotkan dengan era globalisasi sebagai akibat kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi, yang memungkinkan mudahnya pengaruh budaya asing menggerogoti
budaya local, maka peran konservatif dalam kurikulum memiliki arti ynag sangat
penting. Melalui peran konservatif, kurikulum berperan dalam menangkal berbagai
pengaruh yang dapat merusak nilai – nilai luhur masyarakat, sehingga identitas
masyarakat akan tetap terpelihara dengan baik.
b.
Peran Kreatif
Dalam peran kreatif, kurikulum harus mengandung hal –
hal baru sehingga dapat membantu siswa untuk dapat mengembangkan setiap potensi
yang dimilikinya agar dapat berperan aktif dalam kehidupan sosial masyarakat
yang senantiasa bergerak maju secara dinamis.
c.
Peran Kritis dan
Evaluatif
Kurikum berperan untuk menyeleksi nilai dan budaya
mana yang perlu dipertahankan, dan nilai atau budaya baru yang mana yang harus
dimiliki anak didik.Daam rangka ini peran peran kritis dan evaluatif kurikulum
diperlukan.Kurikulum harus berperan dalam menyeleksi dan mengevaluasi segala
sesuatu yang dianggap bermanfaat untuk kehidupan anak didik.
D. Sistem Manajemen Pengelolaan Kurikulum.
Pengeloaan Manajemen
kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk memperlancar pencapaian
tujuan pengajaran dengan titik berat pada usaha meningkatkan kualitas interaksi
belajar mangajar.[19]
Sedangkan manajemen pembelajaran adalah proses pendayagunaan seluruh komponen
yang saling berinteraksi (sumber daya pengajaran) pertama, untuk mencapai visi
dan misi pengajaran. Kedua, manfaat manajemen pengajaran adalah sebagai
aktivitas profesional dalam menggunakan dan memelihara kurikulum (satuan
program pengajaran) yang dilaksanakan, Ketiga, secara organisasional
pembelajaran atau kegiatan aktivitas pengajaran guru dituntut memiliki kesiapan
mengajar dan murid disiapkan untuk belajar, Keempat, dalam menjalankan fungsi
manajemen pembelajaran guru harus memanfaatkan sumber daya pengajaran (learning
resources) yang ada di dalam kelas maupun di luar kelas.[20]
Proses ini berhubungan
dengan seleksi dan pengorganisasian berbagai komponen situasi belajar-mengajar,
antara lain penetapan jadwal pengorganisasian kurikulum dan spesifikasi tujuan
yang disarankan, mata pelajaran, kegiatan, sumber dan alat pengukur
pengembangan kurikulum yang mengacu kepada kreasi sumber-sumber unit, rencana
unit, dan garis pelajaran kurikulum ganda lainnya, untuk memudahkan proses
belajar mengajar.
Adapun fungsi-fungsi dari sistem manajemen pengelolaan kurikulum adalah
sebagai berikut:
a. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumberdaya kurikulum, karena pemberdayaan
sumber dan komponen kurikulum dapat dilakukan dengan pengelolaan yang
terencana.
b. Meningkatkan keadilan dan kesempatan bagi peserta didik untuk mencapai
hasil yang maksimal melalui rangkaian kegiatan pendidikan yang dikelola secara
integritas dalam mencapai tujuan.
c. Meningkatkan motivasi pada kinerja guru dan aktifitas siswa karena adanya
dukungan positif yang diciptakan dalam kegiatan pengelolaan kurikulum.
d. Meningkatkan pastisipasi masyarakat untuk membantu pengembangan kurikulum,
kurikulum yang dikelola secara profesional akan melibatkan masyarakat dalam
memberi masukan supaya dalam sumber belajar disesuaikan dengan kebutuhan
setempat.
Pada dasarnya kurikulum
berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru, kurikulum berfungsi sebagai
pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bagi kepala sekolah dan
pengawas, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau
pengawasan.Bagi orang tua, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam membimbing
anaknya belajar di rumah. Bagi masyarakat, kurikulum berfungsi sebagai pedoman
untuk memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah.
Sedangkan bagi siswa, kurikulum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar.
.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pengelolaan adalah pengadministrasian, pengaturan atau
penataan suatu kegiatan. Pengelolaan
Kurikulum adalah peroses ketatalaksanaan seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Informasi Manajemen yaitu metode yang
formal yang menyediakan bagi pihak manajemen sebuah informasi yang tepat waktu,
dapat di percaya untuk proses pengambilan keputusan bagi perencanaan,
pengorganisasian, pegawasan dan fungsi oprasi sebuah organisai yang lebih
efektif.
Manajemen Kurikulum diartikan sebagai
suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komprehensif, sistematik
dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum.
Pengelolaan Manajemen Kurikulum adalah sebuah bentuk
usaha atau upaya bersama untuk memperlancar pencapaian tujuan pengajaran
khususnya usaha meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar.
Dalam manajemen dikenal adanya fungsi pengelolaan manajemen kurikulum
sebagai Planing, Organizing, Actuating, dan Controling, Keempat fungsi
ini bisa di terapkan baik dalam manajemen pendidikan maupun lainnya. Kurikulum
itu sendiri hal yang sangat menetutukan kebehasilan kegiatan belajar mengajar
secara maksimal, sehingga perlu adanya pengelolaan yang meliputi: a.) kegiatan
perencaan, b.) kegiatan pelaksanaan dan; c.) kegiatan penilaian.
Pengelolaaan Informasi Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran adalah peroses usaha bersama dalam memanfaatkan komponen-komponen
pendidikan untuk melaksanakan kegiatan peroses pembelajaran, serta menitik
beratkan kepada peningkatan kualitas pembelajaran agar tercapainya tujuan
pendidikan.
2. Ruang Lingkup Pengelolaan Kurikulum mencangkup empat macam yaitu: a.) Perencanaan, b.) Pelaksanaan, c.)
Penilaian dan d.) Perbaikan kurikulum.
3. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Kurikulum: a.) Produktivitas, b.) Demokratisasi, c.) Kooperatif, d.) Efiktivitas dan
Efisiensi, dan e.) Mengarahkan pada pencapaian visi, misi, dan tujuan yang
sudah ditetapkan. Fungsi Kurikulum: a) fungsi penyesuaian, b) Integrasi,
c) Difrensiasi, d) Persiapan, e) Pemilihan dan f) Diagnostik. Peran
Pengelolaan Kurikulum ada empat yaitu: a) Peran Konserfatif, b) Kreatif, c)
Kritis dan d) Evaluatif.
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. Pengelolaan Kelas dan Siswa.. Jakarta: CV Rajawali, 1986
H.
Muhaimin, dkk, Manajemen Pendidikan Islam Aplikasinya dalam Penyusunan
Rencana Pengembangan Sekolah / Madrasah, cet. 3 Jakarta: Kencana,
2011
Hamalik, Oemar, Dasar-Dasar
Pengembangan Kurikulum, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007
_____________,
Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010
_____________, Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosda Karya,
2006
Http://Ghafiki.Blogspot.Com/2013/06/Pengelolaan-Kurikulum.Html.
diakses 07 Desember, 2013
Kamisa,
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: KARTIKA, 1997
Rechaely,
Eti, Dkk, Sistem Informasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006
Rusman,
Manajemen Kurikulum, Jakarta: Rajawali, 2009
Sanjaya,
Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2008
Subahandijah,
Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996
___________, Pengembangan dan Inovasi kurikulum, Cet. 1, Jakarta,
PT. Raja Grafindo, 1993
Sukmadinata, Nana Syaodih. Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2010
Terry,
George dan Leslie W. Rue. Dasar-Dasar Manjemen, Jakarta: PT Bumi
Aksara,1992
Yamin,
Moh, Panduan Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan, Jogjakarta: DIVA
Press, 2012
Yusak, Burhanudin. Administrasi Pendidikan. Bandung: CV.
Pustaka Sena,1998
[1] Terry, George
dan Leslie W. Rue. Dasar-Dasar Manjemen, ( Jakarta: PT Bumi
Aksara,1992), hlm. 1
[2] H. Muhaimin,
dkk, Manajemen Pendidikan Islam Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana
Pengembangan Sekolah / Madrasah, cet. 3 ( Jakarta: Kencana, 2011),
hlm. 13
[3]Rechaely, Eti,
Dkk, Sistem Informasi Pendidikan, ( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), hlm.
13
[4]Kamisa, Kamus
Lengkap Bahasa Indonesia,( Surabaya: KARTIKA, 1997), hlm. 412
[6]Subahandijah, Pengembangan
dan Inovasi Kurikulum, ( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 38
[7]Yamin, Moh, Panduan
Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan, ( Jogjakarta: DIVA Press, 2012), hlm. 155
[8]Rusman, Manajemen
Kurikulum, ( Jakarta: Rajawali, 2009), hlm.3
[11] Hamalik, Oemar, Manajemen Pengembangan
Kurikulum.( Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2006), hlm. 173
[12]Rusman, Manajemen,...hlm.
59
[13]Hamalik, Oemar, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), hlm. 256
[14]Rusman, Manajemen,...hlm.
89
[15]Sanjaya, Wina, Perencanaan
dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 96
[16] Hamalik,
Oemar, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2010), hlm. 293-303
[18]Http://Ghafiki.Blogspot.Com/2013/06/Pengelolaan-Kurikulum.Html.
diakses 07 Desember, 2013, Jam 20:21,Wib
[19]Subandijah, Pengembangan
dan Inovasi kurikulum, Cet. 1, Jakarta, PT. Raja Grafindo, 1993. hlm , 51
[20]Sukmadinata, Nana
Syaodih. Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010),
hlm 12