BAB XI
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Organisasi adalah suatu sistem sesungguhnya
bukanlah hal baru melainkan mempunyai keterkaitan dan saling ketergantungan.
Perubahan organisasi pendidikan tanpa kita berusaha memahami bahwa suatu
organisasi dipengaruhi dan Mempengaruhi keadaan sekitarnya dengan ini mudah difahami karena pada dasarnya suatu
organisasi hanyalah merupakan suatu bagian dari suatu sistem yang lebih besar
yaitu sistem sosial.
Perubahan bertujuan untuk memperbaiki dan
meningkatakan produktifitas organisasi secara keseluruhan akan tetapi dalam
kenyataan masing masing pendekatan masih
perlu memberikan perhatian pada satu sistem saja. Tidak jarang dalam perubahan
sampai mengorbankan subsistem yang lainnya.
Pengembangan organisasi adalah suatu proses
yang dimaksudkan untuk menganalisa dan memcahkan persoalan-persoalan yang
terjadi dalam proses organisasi dengan kata lain bahwa organisasi meningkatkan
efektifitas dan kemampuannya beradaptasi dengan konndisi dan tuntutan
lingkungan yang selalu berubah.[1]
Dari uraian yang diatas bahwa organisasi
adalah suatu wadah untuk mengembangkan, merubah keadaaan dari yang belum maju
menjadi maju, dalam hal ini organisasi harus lebih sering memperhatikan situasi
sekarang dan yang akan datang. Maka dari sini pemakalah akan membahas tentang
perubahan dan pengembangan organisasi.
2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud perubahan organisasi
pendidikan ?
b. Apa faktor perlunya perubahan organisasi
pendidikan ?
c. Apa yang dimaksud pengembangan organisasi
pendidikan ?
d. Apa faktor pengembangan organisasi pendidikan
?
3. Tujuan Masalah
a. Mengetahui Perubahan organisasi pendidikan
b. Mengetahui faktor perlunya perubahan
organisasi pendidikan
c. Mengetahui pengembangan organisasi pendidikan
d. Mengetahui faktor pengembangan organisasi
pendidikan
B. PEMBAHASAN
1. Perubahan
Organisasi Pendidikan
Perubahan adalah proses alamiah yang suatu
ketika harus terjadi baik didasari atau tidak, karena merupakan suatu dinamik.
Namun tidak semua perubahan menjadikan kemaslahatan, ada kalanya perubahan
menjadikan malapetaka dalam kehidupan organisasi. Setiap perubahan hendaknya
mengarah kepada pembaruan, kegiatan pembaruan pendidikan misalnya senantiasa
berupaya melakukan pembenahan-pembenahan pendidikan guna mencapai hasil yang
lebih baik dari pada sebelumnya, dehingga parameter yang digunakan adalah
efektivitas dan efisien.
Perubahan teologis dalam islam. Di dalam
Al-Qur’an ditemukan firman Allah yang terkait dengan perubahan ini yaitu pada
surah al-Rad : 11 dan Anfal : 53
إِنَّ اللهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا
مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum
sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri
ذَلِكَ بِأَنَّ اللهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِعْمَةً
أَنْعَمَهَا عَلَى قَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَأَنَّ اللهَ
سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah sekali-kali
tidak akan mengubah suatu nikmat yang telah dianugerahkan-nya kepada suatu
kaum, sehingga kaum itu mengubah apa yang ada diri mereka. Dan sesungguhnya
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.[2]
Menurut Edgar Schein dalam bukunya
oraganisational psykologi mengajukan definisi organisasi adalah suatu kegiatan
mengadakan koordinasi secara rasional segala kegiatan sejumlah orang dalam
rangka pencapaian maksud dan tujuan yang sama melalui pembagian kerja dan
fungsi, dan melalui pembagian tingkat hirarkis kekuasaan dan tanggung jawab.[3]
Organisasi adalah suatu sistem sesungguhnya
bukanlah hal baru melainkan mempunyai keterkaitan dan saling ketergantungan. Perubahan
organisasi pendidikan tanpa kita berusaha memahami bahwa suatu organisasi
dipengaruhi dan mempengaruhi keadaan sekitarnya dengan ini mudah difahami karena pada dasarnya suatu
organisasi hanyalah merupakan suatu bagian dari suatu sistem yang lebih besar
yaitu sistem sosial. Gejolak dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat
sekarang ini sadar atau tidak sangat mempengaruhi kehidupan dari suatu
organisasi. Masyarakat sekarang ini mengalami perubahan sistem nilai dan
karenanya juga mengalami perubahan perilaku sosial tanpa kita sadari kita juga melihat
perubahan pandangan mengenai pendidikan, pekerjaan dll.[4]
Memang benar organisasi tidak pernah statik
dan tidak pula bergerak pada kondisi kekosongan tuntutan mewujudkan perubahan
dapat timbul dari dua sumber yaitu dari dalam organisasi sendiri dan dari
lingkungan dengan kata lain setiap
organisasi harus selalu peka terhadap aspirasi, keinginan, tuntutan dan
kebutuhan berbagai kelompok. Dapat diperkirakan berbagai bentuk perubahan dalam
mengelola organisasi harus terjadi karena perilaku pesaing kenyataan
menunjukkan bahwa pesaing tajam yang terjadi tidak terlalu didasarkan pada
pesaingan sehat. [5]
Organisasi sebagai sistem juga memasukkan
sumber energi dari lingkungan sekitarnya berupa modal, material, informasi,
sumber tenaga manusiawi ( Masukan Input), masukan ini dijadikan hasil produksi
melalui proses tranformasi dan untuk selanjutnya diteruskan sebagai suatu
keluaran (output) berupa barang atau jasa untuk digunakan pada konsumen. Para
konsumen nantinya akan menjadikan umpan balik yang bisa memberikan masukan
dalam proses selanjutnya.
Sasaran perubahan bertujuan untuk memperbaiki
dan meningkatakan produktifitas organisasi secara keseluruhan akan tetapi dalam
kenyataan masing masing pendekatan masih
perlu memberikan perhatian pada satu sistem saja. Tidak jarang dalam perubahan
sampai mengorbankan subsistem yang lainnya.
Sasaran perubahan bertujuan untuk memperbaiki
dan meningkatakan produktifitas organisasi secara keseluruhan akan tetapi dalam
kenyataan masing masing pendekatan masih
perlu memberikan perhatian pada satu sistem saja. Tidak jarang dalam perubahan
sampai mengorbankan subsistem yang lainnya.
Mengenai perubahan ini, mark hanson mengatakan
bahwa setidaknya ada tiga tipe perubahan organisasi yang dapat membedakan dalam
literatur yaitu :
a.
Perubahan terencana adalah usaha sadar dan sengaja untuk
mengelola kejadia-kejadian yang hasilnya dialihkan melalui bentuk beberapa
penetapan sebelumnya.
b.
Perubahan spontan adalah sebuah pergantian yang mendesak
dalam waktu yang singkat sebagai akibat dari keadaan yang alamiah.
c.
Perubahan evolusioner yakni melakukan perubahan jangka
panjang, sebagai konsekuensi kumulatif dari pergantian yang dan kecil dalam
organisasi. Konsekuensi-konsekuensi kumulatif dari pakarsa-pakarsa perubahan
yang terbatas itu dapat dilihat dalam setiap aspek kehidupan sekolah masa kini.[6]
Dapatdisimpulkan di sini, perubahan amat perlu
dilakukan untuk merangsang pertumbuhan dalam organisasi disamping memotivasikan
kumpulan yang memainkan peranan penting dalam menggerakkan organisasi. Dalam usaha
menjalankan sebuah perubahan yang berkesan, faktor dalam organisasi dan luar organisasi
perlu dikaji dengan lebih teliti agar pembaharuan yang coba dilakukan berjaya mencapai
tujuan yang diharapkan.Perubahan pada dasarnya ditujukan untuk memberikan
impact yang positif bagi pertumbuhan dan pekembangan organisasi.
2. Perubahan
Organisasi Berencana
Perubahan organisasi merupakan pendekatan dan
teknik perubahan organisasi. Didalamnya terkandung suatu proses dan teknologi
untuk penyusunan rancangan, arah pelaksanaan perubahan organisasi berencana,
meskipun dalam hal ini bukanlah sesuatu yang baru tetapi untuk memudahkan dan
perlu kiranya ditengahkan pendapat yang berhubungan dengan perubahan berencana.
Bennis, Benne dan Chin Mengemukakan pengertian
perubahan berencana “ Planned change is the aplication of systematic and
approriate knowledge of human affairs for the purpose of creating intellegent
action an change ” perubahan berencana sebagai penerapan pengetahuan mengenai
manusia secara sistematis dan tepat dengan maksud untuk mendapatkan atau
melakukan suatu tindakan dan peruban yang berarti.[7]
Menurut Margulies dan Raia, berdasarkan hasil
penelitian kepustakaan yang mereka menyimpulkan karakteristik dari perubahan
berencana memberikan dimensi yang dapat membedakan dengan bentuk perubahan yang
lain. Karakteristik tersebut ialah :
a.
Perubahan berencana mencakup suatu keputusan yang penuh
pertimbangan, bertujuan dan jelas dituangkan dalam suatu program yang
dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan dan untuk mengadakan perubahan yang
dirumuskan untuk mempunyai tujuan tertentu dan seceara jelas.
b.
Perubahan berencana merefleksikan suatu proses perubahan
yang diterapkan dalam berbagai langganan baik perorangan, kelompok, organisasi
ataupun masyarakat.
c.
Perubahan berencana umumnya selalu melibatkan penggunan
dari ahli dari luar yang umumnya menggunaka teknik intervansi yang dimana
seseorang mempunyai keahlian dalam menggunkan teknologi tertentu sebagai alat
dalam mengarahkan pelaksaan perubahan.
d.
Perubahan berencana pada umumnya mencakup suatu strategi
kolaborasi dan usaha bersama antara agen pembaharu dengan penggunaanya.
e.
Perubahan berencana sesungguhnya suatu penerapan dari
metode ilmiah yang merupakan suatu usaha yang secara sadar menggunkan berbagai
macam teori sebagai alat untuk menganalisa dan memperbaiki praktek sehari-hari
untuk memecahkan persoalan sosial.[8]
Suatu perubahan berencana selalu mempunyai
ciri untuk melibatkan langsung para penggunaanya dalam proses perubahan.hal
ini bahwa suatu perubahan berencana
bukanlah suatu program yang dipaksakan dari atas atau hanya diprogram oleh para
ahli tanpa keinginan dan keterlibatan dari mereka yang nantinya terkena akibat
dari perubahan itu.
3. Faktor perlunya
perubahan
A. Faktor Intern
Menurut Glenn H. Varney faktor internal yang mempengaruhi perubahan
organisasi dikelompokkan menjadi empat bagian[9]
:
1) Organisasi Secara Keseluruhan, Perubahan dalam
:
a. Iklim dan kultur organisasi
b. Gaya atau strategi kepemimpinan
c. Hubungan dengan lingkungannya
d. Pola komunikasi atau proses saling
mempengaruhi
e. Struktur organisasi
f. Cara pengorganisasian pekerjaan
g. Mekanisme pengendalian
2)
Subsistem dari organisasi, perubahan dalam :
a. Norma dan perilaku
b. Struktur kelompok
c. Struktur kekuasaan dan wewenang
3)
Pekerjaan dalam kelompok, perubahan dalam :
a. Prosedur pengambilan keputusan
b. Norma kerja
c. Norma prosedur
d. Peranan-peranan dalam kelompok
e. Kekuasaan wewenang
4)
Tingkat perjenjangan, perubahan dalam :
a. Pola saling mempengaruhi yang terjadi antar
berbagai tingkatan perjenjangan
b. Lokasi pekerjaan atau tanggung jawab
c. Kekuasaan wewenang
d. Praktek dan prosedur komunikasi
e. Tingkat saling percaya
f. Citra diri sendiri dan citra orang lain
terhadap citra diri sendiri
g. Pengendalian
B.
Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalahperubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan. Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di
lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari lingkungannya. Artinya,
perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan menuntut seperti itu. Beberapa
penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor eksternal adalah perkembangan
teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.[10]
Perkembangandankemajuanteknologijugamerupakanpenyebabpentingdilakukannyaperubahan.Penggantianperlengkapan
lama denganperlengkapanbaru yang lebih modern menyebabkan perubahan dalam berbagai
hal, misalnya: prosedur kerja, kualitas dan kuantitas tenaga kerja, jenis bahan
baku, jenis output yang dihasilkan, system penggajian yang diberlakukan yang
memungkinkan jumlah bagian-bagian yang ada dikurangi atau hubungan pola kerja diubah
karena adanya perlengkapan baru.
Perkembangan IPTEK terus berlanjut sehingga setiap saat ditemukan
berbagai produk teknologi baru yang secara langsung atau tidak memaksa organisasi
untuk melakukan perubahan. Organisasi yang tidak tanggap dan bersedia menyerap berbagai
temuan teknologi tersebut akan tertinggal dan pada gilirannya tidak akan sanggup
survive.
Pemimpin dalam merubah organisasi setidaknya melihat faktor dalam dan luar
akan karena hal ini dapat mendorong organisasi untuk melakukan perubahan bagi
memperbaiki serta mengubah struktur organisasi kearah yang lebih baik dan
tersistematis. Komitmen yang
tinggi dari kumpulan dalam organisasi amat perlu untuk memastikan kesan dan kemantapan perubahan.
4. Pengembangan
Organisasi
Pengembangan organisasi adalah suatu proses
yang dimaksudkan untuk menganalisa dan memcahkan persoalan-persoalan yang
terjadi dalam proses organisasi. Pengertian ini mengandung dua hal penting yang
pertama, pengembangan organisasi adalah suatu proses yang dilakukan secara
terus menerus dan kedua, proses tersebut dilakukan untuk menyempurnakan proses
yang terjadi dalam suatu organisasi. Didalam pengembangan organisasi ada tiga
faktor yang harus diperhatikan :
a.
Perkenbamngan konsepsi organisasi dan manjemen yang lebih
bersifat manusiawi, konsep ini mempengaruhi baik pandangan terhadap hakekat
manusia dalam organisasi, mana dari tempat kerja maupun hakekat kehidupan
organisasi.
b.
Perkembangan konsep tentang latihan kepekaan dan metoda
laboratori.
c.
Gerakan pengembangan potensi manusi.
Wendel Fench dan Cecil Bell tentang pengembangan
organisasi adalah suatu usaha jangka panjang untuk memperbaiki proses-proses
pemecahan masalah dan perubahan organisasi, terutama melalui manajemen budaya organisasi
yang lebih efektif dan kolaborasi dengan tekanan khusus pada budaya tim-tim kerja
formal, dengan bantuan pengantar perubahan, katalisator dan penggunaan teori dan
teknologi ilmiah keperlilakuan terapan, mencakup riset kegiatan. Melalui proses
pembaharuan, manajer dapat menyesuaikan gayadan tujuan pemecahan masalah untuk memenuhi
berbagai permintaan pengubahan lingkungan organisasi. Salah satu tujuan pengembangan
organisasi adalah untuk memperbaiki proses pembaharuan organisasi itusendiri.
Pengembangan organisasi merupakan suatu teknik
atau serangkaian teknik tertentu bukan sebagai suatu proses yang menyeluruh
bagi peningkatan kemampuan pemecahan persoalan dan perubahan organisasi. Pengembangan
ini memrlukan teknik atau metode yang digunakan selalau bertujuan untuk
memecahkan persoalan yang timbul karena kurang sempurnanya susunan maupun
proses interaksi dalam organisasi. Pengembangan organisasi bukan hanya mencakup
teknik-teknik pengembangan Team, latihan kepekaan, manajemen berdasarkan
sasarana, perancagan pekerjaan. Sebagai proses menyeluruh maka pengembangan organisasi
merupakan suatu pendekatan kesisteman terhadap perubahan organisasi berencana,
di dalamnya selalu terdapat serangkaian nilai sistem tertentu, proses khusus
tertentu, penggunaan macam teknik intervansi yang berasal baik ilmu perilaku
terapan, maupun berbagai cabang ilmu lainnya.[11]
Dari uraian diatas pemimpin dalam
mengembangkan organisasi haruslah mengamati dan membuat rencana dalam
mengembangkan organisasi hal ini sangat berpengaruh karena sistem ini akan
membuat strategi pencapaian organisasi dalam jangka panjang dan jangka pendek.
5.
Proses Pengembangan Pendidikan Islam
Manajemen pengembangan pendidikan harus dilakukan terus menerus dan
dilaksanakan kegiatan melalui POAC ( Palnning, Organizing, actuating dan
controlling).
a.
Perencanana (Planning ) adalah
aktivitas pengambilan keputusan mengenai sasaran (Objectivitas) apa yang akan
dicapa, tindakan apa yang akan diambil dalam rangka pencapaian tujuan atau
sasaran dan siapa yang akan melaksanakan tugas-tugasnya.
b.
Pengorganisasian (
Organizing ) menurut pengorganisasian sebagai
keseluruhan proses pngelompokan orang-orang, alat-alat tugas, tanggung jawab
atau wewenang sedemikian rupa, sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat
digerakkan sebagai satu kesatuan dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c.
Penggerakan ( actauting )
George R. Terry ( dalam Sarwoto) mendefinisikan actuating sebagai tindakan
untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok suka berusaha untuk mencapai
sasaran-sasaran , agar sesuai dengan perencanaan menajerial dan usaha
organisasi. Penggerakan ( actauting ) adalah hubungan terhadap bawahan untuk
dapat dimengerti dan memahami pembagian pekerjaan yang efektif dan efisien.
Actuating adalah bagian yang sangat penting dalam proses manajemen.
d.
Pengawasan (controlling)
adalah proses penentuan apa yang dicapai berkaitan dengan standar apa yang
sedang dihasilkan, penilaian pelaksanaan (performansi) serta bilamana perlu
diambil tindakan korektif. tujuan pengawasan adalah membantu mempertahankan
hasil out-put yang sesuai dengan syarat-syarat sistem, dengan melakukan
pengawasan diharapkan dapat mencapai kualitas produk organisasi berdasarkan
perencanaan yang telah ditetapkan, sehingga konsumen atau steakeholders
menjadi puas.
Agar kegiatan pengawasan
berjalan efektif, dapat dilakukan melalui tiga tahapan kegiatan yaitu : tahapan
penetapan alat pengukur (Standard), tahapan mengadakan penilaian (evalute),
mengadakan tindakan perbaikan (corrective action).[12]
Sangat penting pemimpin dalam mengembangkan organisasi, pemimpin
diharapakan hati-hati karena mengembangkan organisasi karena dibutuhkan
ketrampilan khusus dan melihat dari segi Perencanana, Pengorganisasian,
Penggerakan, Pengawasan.
6.
Faktor –factor penyebab dilakukannya pengembangan organisasi
A.
KekuatanInternal
Struktur, system dan prosedur,
perlengkapan dan fasilitas, proses dan sasaran bila tidak cocok akan membuat organisasi melakukan perbaikan. Perubahan organisasi dilakukan untuk mencocokkan dengan kebutuhan yang
ada.
B.
KekuatanEksternal
1)
Kompetisi yang semakintajamantarorganisasi.
2)
Perkembangan
IPTEK.
3)
Perubahan lingkungan baik lingkungan fisik maupun sosial yang membuatorganisasi berfikir bagaimana mendapatkan sumber diluar organisasi untuk masadepanorganisasi.[13]
Dalam dilakukannya pengembangan setidaknya pemimpin melihat
kekuatan-kekuatan yang ada di dalam maupun diluar, karena faktor utama dalam
mengembangkan organisasi ialah kepandaian
pemimpin dalam mamanfaatkan dan memberdayakan bawahan yang ada di dalam
organisasi.
7. Persyaratan
Keberhasilan Pengembangan Organisasi
Persyaratan bagi keberhasilan program
pengembangan organisasi dimaksudkan segala faktor dan kondisi yang diperlukan
dan mempengaruhi keberhasilan usaha dan kegiatan perubahan secara berencana. French
dan bell, Jr. Mengemukakan 12 kondisi pentahapan sebagai berikut.[14]
a.
Persepsi yang memgang jabatan kunci terhadap persoalan-persoalan
organisasional dan persepsi akan relevansi antara ilmu-ilmu perlakudalam
memecahkan persoalan-persoalan tersebut.
b.
Memperkenalkan ahli ilmu perilaku atau konsultan kedalam sistem organisasi
tersebut.
c.
Keterlibatan pucuk kepemimpinan sejak permulaan, atau paling tidak dukungan
dari pejabat yang lebih tinggi ling tidak adnya dukungan dari pejabat yang
lebih tinngi dengan keikutsertaan pucuk pimpinan secara bertahap.
d.
Adanya partisipasi (peran serta) dari semua kelompok kerja secara penuh
termasuk pimpinan formal.
e.
Penggunan model penelitian tidak nyata.
f.
Keberhasilan pertama dijadikan kekuatan untuk mengembangkan lebih lanjut.
g.
Suatu keterbukaan, suatu falsafah pendidikan mengenai teori dan teknologi
pengembang organisasi.
h.
Penjelasan mengenai persamaan-persamaan antara pengembangan organisasi
dengan praktek manajemen yang efektif.
i.
Keterlibatan dari para pejabat yang bergerak dalam bidang kepegawaian dan
hubungan perindustrian dan persamaa-persamaan dengan kebujaksanaan dan praktek
kepegawaian.
j.
Pengembangan sumber daya pengembangan organisasi yang berasal dari dalam.
k.
Adanya pengendalian program pengembangan organisasi yang efektif.
l.
Proses tersebut diikuti secara terus menerus dan nilai
hasilnya.
Sebagai perbandingan akan diketengahkan
pendapat varney yang mengatakan sebagai berikut :
a.
Harus ada dukungan aktif dan keterlibatan dari pucuk pimpinan
b.
Anggota organisasi harus dapat berubah pikiran dan persamaan mereka sebagai
hasil dari usaha pengebangan organisasi
c.
Ia bukan merupakan suatu strategi latihan karena itu harus dianggap sebagai
suatu pendekatan yang ditujukan untuk mengadakan perubahan tentang bagaimana
orang-orang bekerjasama.
d.
Anda berusaha untuk mengubah iklim organisasi sebagaimana juga merubah
proses sosial
Terhadap persyaratan yang cukup komprehensif bahwa french dan bell
mempunyai kecenderungan untuk mempergunakan konsultan dari luar sebagai agem
pembaharu, dari sini kita bisa berpendapat
bahwa agen pembaharu bisa berasal dari dalam lingkungan organisasi.
Persoalan pokok adlah bahwa agen pembaharu tentunya harus memberi persyaratan
keahlian tertentu.
8. Faktor yang
menggagalkan Usaha Perubahan dan Pengembangan Organisasi
a.
Selisih yang tajam antara pernyataan pimpinan top tentang
nilai dan gaya dengan kenyataan tingkah laku kepemimpinan.
b.
Program kegiatan besar tanpa basis tujuan-tujuan
perubahan yang kokoh.
c.
Pembaruan antara tujuan dan alat
d.
Kerangka kerja jangka pendek.
e.
Terlalu menggantungkan diri pada bantuan luar.
f.
Tidak dapat membedakan anatara relasi baik sebagai tujuan
sebagai tujuan dengan relasi baik sebagai kondisi.
g.
Pencaharian buku masakan
9. Faktor yang
mensukseskan Usaha Perubahan dan Pengembangan Organisasi
a.
Terdapat tekanan pada pimpinan top yang mendorong
timbulnya hasrat untuk bertindak.
b.
Diusahakan suatu diagnosa tentang area persoalan dan
mendorong diagnosa terhadap problematika spesifik.
c.
Penemuan dengan cara-cara penyelesaian baru dan
mengharuskan adanya komitmen pada arah-arah tindakan baru.
d.
Dilaksanakan eksperimentasi tentang penyelesaian baru dan
mendorong pencaharian hasil dari eksperimen tersebut.
e.
Terdapat dorongan kekuatan dalam sistem dengan
hasil-hasil positif dan mendorong pelaksanaan praktek-praktek kegiatan baru
Dalam proses kepemimpinan setidaknya pemimpin
bisa mengambil keputusan dan tidak selalu menggantungkan kepada orang lain. Pimpinan
yang baik adalah pemimpin yang bisa mendorong, memotivasi setiap kerja kepada bawahan
karena pimpinan sangat berpengaruh kepada kinerja staff.
C. KESIMPULAN
Dalam dunia organisasi dituntut untuk
mewujudkan perubahan-perubahan sesuai dengan situasi atu kondisi yang akan
datang, karen Perubahan adalah proses alamiah yang suatu ketika harus terjadi
baik didasari atau tidak, dan dapat timbul dari dua sumber yaitu dari dalam
organisasi sendiri dan dari lingkungan
dengan kata lain setiap organisasi harus selalu peka terhadap aspirasi,
keinginan, tuntutan dan kebutuhan berbagai kelompok. Perubahan organisasi
pendidikan tanpa kita berusaha memahami bahwa suatu organisasi dipengaruhi dan
mempengaruhi keadaan sekitarnya dengan ini mudah difahami karena pada dasarnya
suatu organisasi hanyalah merupakan suatu bagian dari suatu sistem yang lebih
besar yaitu sistem sosial. Dalam perubahan dalam organisasi paling tidak
mengikuti dan melihat faktor Intern dan Ekstern , karena faktor ini yang paling
penting apabila ingin merubah organisasi.
Pengembangan organisasi suatu proses yang
dimaksudkan untuk menganalisa dan memcahkan persoalan-persoalan yang terjadi
dalam proses organisasi. Penegembangan ini harus didasarkan pada pengetahuan
ilmu dan tingkah laku, dipimpin dari atas dan pendekatan suatu organisasi.
Kegiatan ini bertitik pada pusat perubahan, perbaikan sistem, sub sitem dan fokus
perhatian diarahkan pada dan erat berkaitan dengan tujuan misi jangka pendek
dan jangka menengah tujuan umumnya adalah meningkatka keefektifan dan kesehatan
organisasi.
DAFTAR RUJUKAN
Beckard Richard,1981,Pengembangan
Organisasi, Surabaya: Usaha Nasional.
Drs. Adam I.Indrawijaya,1983,Perubahan dan
Pengembangan Organisasi, Bandung : Sinar Baru.
Glenn H. Varney,1997, Organization
Development For Managers, Addison-Wesley Publishing Company, Reading,
Massachusetts
Newton Margulies dan anthony P.Raia, 1978, Conceptual
Faoundation Of Organizational Development, McGraw Hill Book Coy, New York.
Prof. Dr. Sondang P.Siagan, 2004, Teori
pengembangan Organisasi, Jakarta : Bumi Aksara.
Prof. Dr. H. Baharuddin, M.Pd.I dan Moh.
Makin, M.Pd.I, 2010, Manajemen Pendidikan Islam Malang : UIN Press.
Warren G. Bennis, K.D. Benne dan R. Chin, 1969,
The Planning Of Change, Holt, New York, Edisi Kedua.
Wendell L. French n Cecill H. Bell, Jr. 1978, Organization
Develoment, Prentice-Hall, Inc. Engwood Cliffs, New Yersey.
http://jandakembangs.blogspot.com/2012/01/perubahan-dan-pengembangan-organisasi.html
[1]Drs. Adam I.Indrawijaya, Perubahan dan Pengembangan Organisasi, (Bandung
: Sinar Baru 1983), hal 17.
[3]Richard Beckard, Pengembangan Organisasi, ( Surabaya: Usaha
Nasional), 1981.
[4]Drs. Adam I.Indrawijaya, Perubahan dan Pengembangan Organisasi,
(Bandung : Sinar Baru 1983), hal 15.
[5]Prof. Dr. Sondang P.Siagan, Teori pengembangan Organisasi, ( Jakarta
: Bumi Aksara, 2004), hal 1.
[6]E. Mark Henson, Educational Administration an Organizional Bahvior,
( Boston : Allyn and Bacon, 1990) hlm.298-299.
[7]Warren G. Bennis, K.D. Benne dan R. Chin, The Planning Of Change,
Holt, New York, Edisi Kedua, 1969, Hal 4.
[8]Newton Margulies dan anthony P.Raia, Conceptual Faoundation Of
Organizational Development, McGraw Hill Book Coy, New York, 1978, hal 47.
[9]Glenn H. Varney, Organization Development For Managers,
Addison-Wesley Publishing Company, Reading, Massachusetts, 1997, hal 84-85.
[11]Drs. Adam I.Indrawijaya, Perubahan dan Pengembangan Organisasi,
(Bandung : Sinar Baru 1983), hal 83.
[12]Prof. Dr. H. Baharuddin, M.Pd.I dan Moh. Makin, M.Pd.I, Manajemen
Pendidikan Islam ( Malang : UIN Press ), Cet.I. hlm 112.
[13]
http://jandakembangs.blogspot.com/2012/01/perubahan-dan-pengembangan-organisasi.html
[14]Wendell L. French n Cecill H. Bell, Jr. Organization Develoment, Prentice-Hall,
Inc. Engwood Cliffs, New Yersey, 1978, hal 177-190.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar