A.
SEMIPIN SEMIPE
Pada zaman dahulu disebuah pedesaaan (kampung serabi) ada keluarga
yang hidup dipinggir hutan, seorang ibu dan dua dua orang anak yang bernama
semipin (kakak) semipe (adek), ceritanya hidup dalam kesederhanaan yang
pekerjaannya sehari hari jadi petani biasa, yang kadang-kadang pekerjaannya tidak
menentu selain jadi petani ibu dua anak ini juga berdagang sedang kedua anaknya
sesekali membantu ibu mencangkul disawah yang bedekatan dengan rumahnya, suatu
hari, Saat ibu mereka mau kepasar untuk belanja (meken, bhs lombok) kakak adek
ini memesen pada ibunya untuk di belikan getah untuk dipsang menangkap burung
yang dekat rumahnya yang memang banyak macam jenis burung yang datng untuk
makan disebuah pohon beringin besar.
Ibunya membelikan getah, pada ke esokan harinya kakak beradik ini
pagi-pagi pamitan kepada ibunya untuk pergi menangkap burung dengan memasang
getah, hasil tangkapannya nanti akan dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari.
Setelah sampai disebuah pohon beringin yang besar, disitulah kakak
adik ini memasang getah, setelah selesai memasang merekapun turun menunggu
dibawah pohon besar itu, beberapa jam kemudian dari segala penjuru
burung-burung berkicau mendatangi pohon tempat mereka habiskan hari untuk
makan, mulai dari burung yang kecil sampai yang besar, hingga pohon itupun
penuh dengan bermacam-macam burung, ternyata malang nasif burung-burung
itu hampir semua tertangkap oleh getah
semipin semipe.
Setelah itu mereka naik
menangkap burung-burung yang terlilit getah itu dan memasukkan ke dalam
keranjang (sejenis sangkar) yang sebelumnya mereka siapkan. Setelah selesai
mereka turun keranjang itupun penuh dengan burung-burung hasil tangkapannya,
kakak beradik ini kebingungan dengan hasil tangkapannya, semipin mengusulkan
untuk disemblih sebagian dan dibawa pulang untuk dijual, ahirnay mereka
sepakat, semipin pun pulang ambil pisau untuk menyembih burung-burung itu,
sementara semipe ditugaskan menjaga burung-burung ituseraya menunggu kakaknya
yang pulang, burung-burung itu sedih begelimang air mata karna mereka tau akan
disembih satu persatu, tiba-tiba burung yang paling besar yang bernama tebango
brung berkata “ wahai tuan,,,! minta
lepaskan kami, kami punya keluarga dirumah, kalau kami disemblih bagaimana
dengan nasif anak-anak kami, lepaskan kami,,, sambil nada penuh kesedihan,
semipe terbengong kaget ternyata burung besar itu bisa bicara, bango berung
melanjutkan permintaannya, jikalau tuan tidak percaya,,, elus bango berung,
semipe berkata “apa buktinya” cabut bulu ekorku dan nanti cari aku dengan bukti
erkorku ini, tuan bisa berjalan ke arah timur terbitan matahari muncul, dengan
mengikat ekorku ini dan terbangkan ikuti kemana arahnya, ahirnya semipe
menyetujuinya, dengan segera ia mencabut ekor bango berung dan melepas semua
burung-burung tangkapanya tanpa kecuali setelah itu, datanglah kakanya semipin,
dilihatnya burung-burung itu tidak ada ia pun marah dan segera menanyakanya “
kemana burung-burung itu,, semipe menjaab burung itu ku lepas karna ada rajanya
minta dilepas semipe pun marah dan memukuli adiknya sampai pingsan dan
meninggalkannya, semipin pun pulang meninggalkan adiknya dibawah pohon beringin
itu sendiri dalam keadaan pingsan, beberapa kemudian semipe sadar dan dia tau
sudah ditinggal kakaknya pulang, hari makin sore ia pun ndk berani pulang
ahirnya ia segera pergi ke timur untuk mencari rumah tebango berung,
sesampainya dirumah ibu kakak beradik ini bertanya “ mana adikmu semipin,, semipin
sedikit terdiam,, mana adikmu ibu bertanya sedikit keras,, dia,, dia terjatuh
dari pohon dan..dan ,, ibunya tak tahan dengar
jawaban anaknya ia menagis histeris dan lari segera ke dalam hutan
tempat kedua anaknya pasang getah, untuk mencari anaknya.. ibunya pun kelelahan
mencari anaknya sambil memanggil-manggil namanya, tapi semalaman tak ditemukan.haripun
makin larut ibu dua anak ini sibuk mencari
anaknya sampai sehari malam, namun tak menemukan anak bungsunya itu, iapun pulang dengan kesedihan yang mendalam.
Hatinya hancur lebur laksana tai bebek kehujanan,,sedih luar biasa. Sementara
semipe sudah pergi ke arah timur tak berani pulang, Semipe pun jalan ketimur
mengikuti ekor bango berung itu terbang terus ketimur dengn perjlanan berhari
hari, ditengah jalan ia bertemu dengan
seorang tua dengan berpakaian kusut compang camping dengan kepala
tertutup songkok bambu, semipe pun bertanya pak-pak,, dimana rumah tebango
berung? Kenal tidak ! pak tua itu terdiam menarik nafas ia menjawab ya kenal
disana rumahnya sambil menunjuki dengan telunjuk ke arah timur, pak tua itupun
mengantarkan pemuda itu, sesampainya depan rumah tebango berung, pemuda itupun
tertegun lihat rumah yang megh dan mewah itu dia sungkan untuk masuk, dia
disambut anak-anak tebango berung semipe kaget setelah pak tua itu dipanggil
anak-anaknya “ bapak pulang,,! ternyata pak tua itu adalah tebango berung yang
selama ini ai cari, ia pun masuk, pak tua itu berkata “akulah yang kamu
cari-cari aku tebango berung yang dulu kau selamatkan,, dan ini anak-anakku,
semipe pun membisu seribu kata mendengarkan cerita tebango berung, sampai pada
ahirnya semipe dinikahkan sama salah seorang putri tebango berung, semipe pun
dikasih kuda, merekapun hidup sakinah rukun beberapa tahun kemudian, semipe
ingin pulang kekampung kelahirannya menemui ibu yang dicintainya yang penuh
belaian kasih sayang.
Semipe minta izin pulang membawa istrinya, ia pun diizinkan dan
dikasih seekor kuda jantan. Merekapun pamitan dan menakiki kuda, kudanya lari
kencang kebarat setelah menempuh perjalanan yang panjang ahirnya sapailah
dikampung halamannya, semipe turun dan segera mencari ibunya, ternyata ibunya
telah meninggal karna tidak mau makan karna sedih ditinggalin anak-anaknya,
sementara semipin juga menghilang entah kemana. Hati semipe jadi berubah sedih
luar biasa, ia tinggal bersama istrinya dan membngun istana megah yang dengan
kesaktiannya ia memiliki mong ginimong,(sejenis mu’jizat apa yang diminta
dikabulkan ) ia juga memiliki batek bontong ( pedang tumpul) yang bisa mengamuk
sendiri dengan perintah sang empunya, semipe berkata “ mong ginimong kasih saya
rumah mewah,,! Setttt, jadilah rumah mewah dengan pernak perniknya, kamar yang
mewah, harta yng melimpah, ke esokan harinya tetangga sebelahnya yang
kesehariannya lalu lintas lewat jalan kampung yang tadinya jelek dan kumuh itu
berubah laksana istana mereka pun mampir dan sesegera mereka disambut dan
dikasih beras sama-sama satu karung, merekapun pulang dan menceritakan kejadian
yang dialami saat melintasi rumah yang mewah dipinggir jalan tersebut,
mendengar cerita tersebut keesokan harinya mereka rame-rame mendatangi rumah
tersebut, ternyta benar begitu mereka dilihat melintas dekat rumah semipe,
mereka dipanggil untuk mampir dan ternyata mereka dibagikan beras sama-sama
sekarung lagi, mereka riang dan mengucpksn terimakasih pada semipe sambil
pamitan dengan membawa sembako yang dibagikan oleh semipe.
Waktupun berjalan cerita dari mulut ke mulut tersebar luas tentang
kemistriusan rumah dan penghuninya yang tidak lain ialah semipe dan istrinya.
Cerita itu sampai ketelinga sang raja yang memimpin desa itu, sang raja merasa
penasaran, ahirnya ia mengutus seorang mata-mata untuk mengetahui kebenaran
cerita itu. Mata-mata itu jalan menelusuri jalan ke mana rumah itu berada sambil
menyamar ia tanyakan siapa punya rumah dan dari mana.. ia pun tau bahwa yang
tinggal dirumah itu seorang pemuda yang tampan dan istri yang cantik, ia segera
pulang dan menceritakan kepada paduka raja tentang apa yang dilihat dan yang ia
dengar tentang semipe dan isrtinya yang tidak lain adalah anak seorang ibu dan
dua saudara yang dulu hidup serderhana dipinggir hutan. Raja pun makin
penasaran ia segera mengumumkan kepada rakyatnya untuk pesta kerajaan dan
mengundang semipe untuk jadi tamu undangan,
niat raja ingin membunuh semipe dan mengambil istrinya, semipe pun
diundag oleh mentri sang raja untuk menghadiri pesta yang diadakan rajanya,
semipe menyanggupinya namun, semipe mengetahuinya niat sang raja bahwa ia mau
dibunuh dan mau mengamabil istrinya serta kekayaannya, semipe pun tak tinggal
diam ia segera membuat patung yang mirip diri dan istrinya dengan tepung,
lanjut cerita patung itupun dibuat mirip sekali dan bisa bicara dengan bantuan
para jin yang semipe miliki, begitu hari yang ditentukan untuk menghadiri pesta
itu, patung-patung itupun berjalan hadiri undangan sang raja, dan begitu samapi
didepan kerajaan ia disambut riang sama parajurit dan dayang kerajaan, ia
disilahkan untuk masuk, mereka para tamu yanglain kesimak dengan kecantikan
istri semipe itu, sementara sang raja memerintahkan untuk membuatkan minuman
dan dibumbuhi racun agar semipe meninggal.
Tapi sayang itu bukan semipe beneran melainkan patung yang
dikendalikan jin ayang di miliki semipe, sang raja menyambut hangat serta
mempersilahkan untuk menikmati hidangan dan minuman yang telah disediakan untuknya,
semipe pun menikmati dan meminum jamuan itu, singkat cerita, dengan meminum
minuman yang dibumbuhi racun tadi semipe pun dan istrinya pingsan sang raja
gembira sekali sesegera mungkin ia memerintahkan untuk mendatangi rumah semipe
untuk mengambil hata bendanya, mereka berlari
berbondong-bondong menuju rumah semipe,, ups mereka kaget ketika mau
masuk rumah semipe, merka melihat semipe ada dirumah bersama istrinya, mereka
bengong tercengang kok dia ada dirumah padahal udah mati diracun, ahirnya
dengan tanpa sepatah kata mereka kembali pulang dengan membawa tanda tanya dan
rasa malu, rajapun bengong keheranan, raja maikin cemas karna terancam dirinya
tersaingi dengan keberadaan semipe dan istrinya itu. Ke esokan harinya ia
berniat untuk mengundangnya lagi, kali ini ia ingin mengundang semipe untuk
memanjat pohon kelapa, betul dia diundang, seperti biasa semipe membuat patung
lagi dengan minta bantuan jin masuk dalam patung. Pembuatn patung pun telah
jadi, pagi-pagi sekali patung itu berjalan memenuhi undangan raja, raja
menyambut hangat kedatangan semipe ia dijamau sebelum memanjat pohon. Setelah
selesai makan dan minum semipe diajak kekebun yang dimakud untuk memanjat pohon
kelapa, semipe pun siap-siap naik, ketika sudah naik kira-kira seperempat
pohon, raja segera memerintahkan algojonya untuk menebang pohon itu biar semipe
meninggal, ahirnya algojo menebang pohon itu,
pohon itupun tumbang dan semipe ikut dan meninggal. Raja pun tawa riang
dan bekata “ ahirnya kau meninggal juga...!”
raja segera memerintahkan bala tentaranya untuk mengambil harta dan
menangkap istri semipe, setibanya depan rumah semipe ,bala tentara itu
tercengang ketika melihat bahwa semipe masih hidup dan ada dirumah itu, lalu
yang ikut tumbang dan meninggal saat memenjat pohon kelapa itu siapa? Bala tentara itupun berbalik dan melaporkan
kejadian yang dilihat. Raja pun makin gerang dan marah, ia bepikir sejenak,,
lalu terbesit ide lagi ia ingin mengundang semipe lagi kali ini untuk menggali
sumur, raja memerintahkan salah satu bala tentaranya untuk mengundang dan
meminta bantuan semipe untuk membuatkan raja sumur, niat raja rupanya diketahui
juga, ahirnya semipe menyanggupinya, seperti biasa semipe membuat patung mirip
dirinya dengan tepung dan minta jin masuk dlm patung tepung tersebut.
Keesokan
harinya ia pun pergi memenuhi permintaan raja, sesampai dirumah sang raja
semipe langsung disuruh gali sumur, semipe pun menggali sumur yang sebenarnya
patung namunjin yang masuk menggerakan patung itu dan itu jin yang bekerja, kira-kira
begitu dua belas meter raja memerintahkan untuk menimbun semipe dengan batu dan
tanah, ahirnya semipe tertimbun dan meninggal. Sangkaan kali ini raja sudah
yakin semipe sudah mati, rajapun memerintahkan semua bala tentaranya untuk
kerumah semipe, lagi-lagi semua bala tentara heran dan malu melihat semipe dan
istriny ada dirumahnya, raja kehabisan rasa sabar ia memerintahkan untuk
menyerang,, menyerbu rumah semipe, semipe pun tidak tinggal diam ia melawan
dengan menyuruh batek bontongnya melawan, dai ia nenonton dari dalam rumah,
batek bontong pun mengamuk sampai hampir semua bala tentara terbunuh dengan
batek bontong itu, melihat kesaktian semipe raja pun menyerah dan mengaki
kekuatan semipe, semipe pun diangkat jadi raja didesa itu menggantika raja
sebelumnya, jadilah semipe raja yang adil bijaksana rakyat hidup tentam dan
sejahtra.
Sekian